Jumat, 28 Desember 2007

OHH...BANDUNG...YANG MALANG...


Oh Malangnya tempat kelahiranku adalah kalimat yang tepat untuk memberi julukan Kota Bandung yang dahulu kala sebagai paris van java-nya Indonesia pada tahun 1930-an (J.R. van Diessen and R.P.G.A. Voskuil). Sehingga orang-orang asing yang dahulu kala berkunjung ke Indonesia menyempatkan datang ke Kota Bandung untuk merasakan kenikmatan dan keindahan Kota Bandung. Suasana udara yang sejuk ditambah lagi dengan orang-orang pribumi yang ramah menjadikan orang-orang asing tersebut berada di kampung halamannya sendiri. Tidak sedikit trend-trend yang sedang berkembang di luar negeri pada waktu itu dibawa ke Kota Bandung oleh orang-orang asing, sehingga dapat dikatakan Center kebudayaan Indonesia pada waktu itu adalah Kota Bandung.
Perencanaan kota yang matang pada waktu itu menjadikan Kota Bandung untuk nyaman disinggahi oleh orang-orang dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri. Dengan kata lain perencanaan tersebut merupakan hasil dari buah pemikiran orang-orang asing pada waktu itu yaitu khususnya orang walanda (Belanda), meskipun orang-orang ini dikenal sebagai bangsa penjajah di tanah air tercinta ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada positif pasti ada negatif itulah hal yang patut kita pelajari dalam memandang sesuatu hal.
Kota Bandung yang dahulu kala memiliki julukan sebagai Paris Van Java pada saat sekarang ini sudah tidak dapat diberikan julukan seperti itu lagi. Pembangunan yang terus berkembang, perencanaan kota yang selalu berubah-ubah menjadikan Kota Bandung kehilangan julukan sebagai Paris Van Java. Yang ada sekarang ini Kota Bandung tidak senyaman dan seindah Kota Bandung dahulu kala. Yang ada sekarang ini Kota Bandung telah kehilangan Konsep Perencaanaan Kota Yang Matang. Andai kata Kota Bandung bisa memiliki nyawa/hidup seperti manusia dia akan menangisi kondisinya yang sekarang.
Pertanyaan Yang Selalu Ada Di Benak Saya Adalah "Apakah Kita tidak bisa memelihara dan menjaga hasil karya dari bangsa lain/Kita merupakan orang-orang yang "pintar" ?"

Maaf Kalo tulisan ini kurang dapat dipahami..maklum proses belajar...he..he...he..he...
Segala bentuk komentar saya harapkan untuk kemajuan proses belajar saya ini



2 komentar:

Unknown mengatakan...

setuju.
klo menurut sy,sebetulnya bagus Bandung berkembang seperti sekarang ini.Hal itu meningkatkan ekonomi untuk kota Bandung.
Namun sayang sekali,perkembangan yang ada sekarang hanya melihat kepada segi fisiknya saja.tidak dikembangkan dengan kebutuhan ruangnya.
sebagai perbandingan dengan kota di negara maju,jika ada satu perusahaan yan ingin membangun mall atau bangunan umum yang menarik massa yang banyak,perusahaan tersebut dikenakan pajak yang sangat-sangat tinggi karena dampak yang ditimbulkannya tidak terlihat dan dirasakan secara langsung namun secara berkala dan terus menerus.
sistem pajak yang tinggi tersebut berhasil diterapkan dan pada akhirnya membantu kota itu sendiri untuk maju.
saya kira di Kota Bandung dan di Indonesia pd umumnya sistem perpajakannya belum sedisplin dan setinggi di negara maju.akan lebih baik jika secepatnya diterapkan.semoga kota Bandung bisa menjadi lebih baik.
semoga pemerintah bisa secepatnya menangani y bud,jika tidak?

Anonim mengatakan...

saudara budigaruks menurut saya slogan varis pan japa ternyata tidak dipakai untuk mall saja akan tetapi dipergunkan juga sebagai nama sebuah fucktory outleet dan yang lebih bagusnya lagi ternyata sebuah usaha penjualan bebek goreng menggunakan nama tersebut..
namanya bebek paris pan java (bebeknya enak empuk lagi tapi tolong itu yang jualan tekan sedikit lah harganya, sama itu saudara budi yang anda paling sukai sambelllnya itu bud LAADAAAA PISAN alias puedes).
sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan sebuah kota, kota pasti akan terus berkembang dan akan menggeser sebuah nilai historis dan keasrian sebuah kota dimana kala masa lalu kota bandung terkenal akan kesejukannya...
yang saya amati adalah ternyata orang belanda itu sudah merencanakan kota bandung dengan sedemikian rupa sesuai dengan rencana yang berdasarkan kajian2 yang dapat dipertanggung jawabkan.
akan tetapi sangat sungguh disayangkan para pembuat kebijakan ternyata membenci sebuah masterplan yang menurut saya masterplan kota bandung itu sangat bagus dan masuk akal...
ini lah sebuah paradigma bangsa yang harus dirubah,,,, bukan begitu sudara budi??
terkadang sebuah PRODUK RTRW hanya sebagai sebuah buku yang dipergunakan parat aparat yang berwenang untuk menghabiskan anggaran.... thats a problem...
RTRW kurang dijadikan sebagai acuan dalam menata sebuah kota/wilayah.. memang SAKITTTTTTTTTTT.....
intervensi politik terutama menyangkut masalah DUITTTTTTTT/it's all about money dude.... sebuah rencana yang sudah diperdakan akan kalah posisinya seperti kawasan BADUT (bandung utara) yang seharusnya hijau menjadi koneng like a SH***it... itu salah satu contoh benar begitu saudar budi..
sehingga saat ini bandung terasa PUANASSSSSSSSSSSSS..
suhu di bandung selama 5 tahun kebelakang naik 5 derajat celcius... coba kita proyeksikan 10, 20, 30.......100 tahun mendatang... SAKITTTTTTTTT
saya mau mintya pendapat ibu senny coba bandingkan kota ibu sekarang tinggal di eropahhhh... tolong beri info tentang perencanaan di eropah khususnya jermannnnnnnn....?
terimakasih...

SAKITTTTTTTTTTTTTTTTTTT!!!!